Sabtu, 05 September 2015

Eksistensi Jogja Expo Center sebagai salah satu venue MICE di Yogyakarta

MICE dan bisnis pariwisata merupakan bisnis dengan high-quality dan high-yield, yang memberikan kontribusi tinggi secara ekonomi terlebih bagi negara berkembang karena dalam pelaksanaannya banyak sekali menggunakan fasilitas pariwisata. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang berkarakteristik padat karya, memberikan kontribusi baik dari sisi penyediaan tenaga kerja maupun dalam memberikan devisa negara.   
Salah satu kota di Indonesia yang sudah memanfaatkan peluang wisata MICE adalah Jogjakarta, yang terkait dengan kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition.. Seperti diketahui Jogjakarta memiliki Jogja Expo Center (JEC) yang cukup terkenal dengan fasilitas yang memadahi dalam penyelenggaraan MICE. JEC tidak sekedar menyediakan fasilitas pertemuan, juga menyediakan fasilitas pameran hingga pementasan dan lain sebagainya.

Perkembangan Teknologi Komunikasi

Sejarah
Zaman berganti zaman, waktu terus bergulir komunikasi pun semakin berkembang dengan pesat mengingat bahwa komunikasi adalah kebutuhan pokok sehari – hari manusia. Pada awalnya, manusia hanya dapat berhubungan atau berkomunikasi dengan orang yang ada di dekatnya atau di sekelilingnya saja karena tidak ada cara yang dapat menghubungkan manusia jika mereka terpisah dengan jarak. Namun saat ini komunikasi telah berkembang hingga berada pada komunikasi yang moderen berbasis pada teknologi.
Everett M. Rogers melalui bukunya Communication Technologi : The New Media in Society antara lain mengatakan bahwa sejarah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat dibagi dalam empat (4) era perkembangan. Pembagian Era tersebut adalah sebagai berikut  :
Era Komunikasi Tulisan (dari tahun 4000 - )
Era Komunikasi Cetak (dari tahun 1456 hingga sekarang)
Era Telekomunikasi (dari tahun 1844 hingga sekarang)
Era Komunikasi Interaktif (dari tahun 1946 hingga sekarang)

Era Komunikasi Tulisan
Era komunikasi tulisan dimulai dengan setelah periode 3000 SM dimulai saat Bangsa Sumeria untuk pertama kalinya menggunakan tulisan sebagai alat komunikasi mereka. Huruf yang mereka gunakan masih berupa simbol-simbol yang dikenal dengan sebutan piktograf. Penyebutan huruf-huruf piktograf ini menghasilkan suara yang berbeda-beda sehingga tulisan tersebut dapat membentuk sebuah kata, kalimat, dan bahasa yang mempunyai arti.
Pada periode 2900 SM, Bangsa Mesir Kuno menggunakan huruf-huruf hieroglif untuk berkomunikasi. Huruf ini lebih maju dibandingkan dengan tulisan Bangsa Sumeria. Huruf hieroglif terdiri atas simbol-simbol tentang suatu objek, misalnya kapal-kapal, binatang, atau perkakas. Huruf ini juga dapat menunjukkan suatu gerakan dan menimbulkan rasa dari si penulis, misalnya menunjukkan waktu dan perasaan gembira. Untuk menuliskan huruf-huruf hieroglif ini, mereka menggunakan tanah liat sebagai medianya.
Pada tahun 105 M, bangsa Cina menemukan kertas. Kertas tersebut terbuat daru serat bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci, kemudian diratakan dan dikeringkan. Penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri tinta, atau yang sekarang kita kenal dengan sistem cap atau stempel.